Terhenti menatap wajahnya
Tak tahu berkata apa
Seribu harapan tiba-tiba seperti musnah
Hilang, terbang, tenggelam
Digantikan dengan kebingungan yang mutlak
Yang sering muncul menyeruak
Kenapa tak bisa berhenti memikirkannya
Padahal hidupnya hanya miliknya
Nafasnya adalah kekuasaannya
Dan langkahnya adalah kehendak hatinya
Seharusnya aku tak ikut campur
Tapi kenapa....
Ingin memeluknya dan berkata, jangan berhenti
Ingin membelainya dan berbisik, jangan menyerah sedetikpun
Ingin menggenggam tangannya dan berkata, aku di sini
Ingin ada di sisinya selalu dan berkata, wujudkan inginmu
Tapi kenapa, sepertinya dia sering menyerah...
Akupun melangkah keluar
Tak ingin terlalu mengganggu
Dia sedang menyusun puzzle hidupnya
Yang kadang akupun tak tahu
(I really want to help you, but i think u didnt need that!. Well, ill do my best)
No comments:
Post a Comment