Showing posts with label poetry. Show all posts
Showing posts with label poetry. Show all posts

Sunday, April 20, 2014

ada waktu yang tak ingin dilupakan
saat menyentuhmu utuh
begitu lekat, seperti nyata
kudengarkan kau bicara
dekat, seperti tak terpisah

kuminta kau tersenyum seperti dulu
membuat setiap tawa itu kembali
meskipun setelah ini,
kita akan berlalu dan berjalan sendiri
di sisi masing-masing

tidak bertemu meski sebentar
terpisahkan galaksi, terkaburkan narasi
banyak pertanyaan, banyak kenangan, banyak cerita
mengapa dan untuk apa
seperti tidak pernah dan tidak akan bisa berhenti
bagaimana harus menghilangkan ini
bagaimana membuat kau mengerti
berbagai tawa dan cerita, seperti tak ada habisnya
malam juga tak ingin beranjak, selama kita masih bicara
mengapa dan untuk apa

jika kamu bisa mengapa harus dia
jika aku bisa mengapa harus dia
seperti tak punya jawaban
waktu berlalu begitu saja
malam akhirnya menyerah
berganti pagi yang dengan pongah menantang kita untuk bergerak

kita kembali bebas
kita kembali terlepas

Friday, April 6, 2012


saling menghindari untuk tidak bertemu
membangun dinding setinggi langit
memisahkan kota seperti negara perang
tidak bisa dilewati 
atapun terlewati
karena angkuh seisi hatinya

angkuh seperti butiran pasir
di bibir pantai sore hari
yang yakin dirinya paling indah
tapi cepat hilang saat ombak datang menerjang

begitulah kita saling membangun pertahanan
seolah tak ada lagi yang pantas didamaikan
kita hanya bisa saling menatap teduh
tanpa bisa menyentuh utuh

itulah kita sekarang
membangun pertahanan perang
mengubah hati jadi sekeras batu karang

Wednesday, April 4, 2012

Hari semakin siang, dan aku melangkah pelan
Tak peduli angin dan hujan
Tubuhku pelan dihempas ke jalan

Duuh Gusti, tajamkan ingatkan rekatkan doa
Takkan kuhitung berapa banyak kuhabiskan bekal
Agar sampailah aku di tujuan kekal

Wednesday, December 7, 2011

sambil memegang batu, dia mengancam
jika tidak segera kaulakukan, kau akan kurajam
aku pun jengah
dan mundur beberapa langkah

Friday, September 23, 2011

Perumpaan sebuah kayu yang berubah menjadi arang
Tetap menjadi sesuatu yang penting bagi orang lain
Meski dalam wujud lain, meski dapatkan cemooh karena hitam lekatnya
Tapi jangan diadu jasanya, karena kamu pasti kalah

Friday, September 16, 2011

tiap duka
ada segaris tawa
dan tiap suka
ada setetes air mata
kupayungkan harap di atasmu
mengguncang mimpi seribu satu malam
mendapat kepastian tentang siapa tuan tanahnya
tanah ditanami benih rasa dalam aliran air surga

Wednesday, May 18, 2011

kalau pagi adalah ibu
maka semangat adalah putra-putrinya

Wednesday, May 19, 2010



detik yang berlalu

serupa wangi bunga
pekat kuat melekat
tetap..tak akan berubah....

Thursday, May 6, 2010

saya tidak hebat
tidak bisa jadi sempurna
bukan idaman
apalagi jadi idola

saya biasa saja
tidak ada yang istimewa
jauh dari impian
bahkan tidak sempat jadi lamunan


Tuesday, May 4, 2010

kesadaran
adalah hal yang sulit dibangun

membuka hati
dan mengoyak harga diri

sesulit kamu
sesulit kita
mengakui sesuatu
mengiyakan sesuatu

Tuesday, April 27, 2010

tak terbantahkan


dalam jajaran bintang galaksi

aku menemukannya
terbaris anggun tak terbantahkan
teringat luasnya semesta
akupun tak bisa kembali lagi ke sini
karena tak ada kemampuan yang bisa kuandalkan
siapalah aku
bahkan punya hak pun tidak
aku hanya mampu menyimpan lekuk indah anggun dirinya
yang tak bisa terbantahkan....
menjangkaunya....

lirih berpuisi bagai setiup angin

tertatih

pulang tidak membawa kabar gembira

kini menanti

seakan semua bisa terjadi....


Saturday, September 12, 2009

terlalu berharap pada si akar
saat kayu ini mulai melemah
berharap ia menguatkan
dengan pijakannya ke tanah
hingga tidak membuatku jatuh
terlalu berharap pada hujan
yang selalu turun saat kekeringan
berharap ia menyejukkan
hingga tidak membuatku kehausan
terlalu berharap pada matahari
yang akan terbit sepanjang siang
berharap ia menumbuhkan kuncupku
hingga membuatku berkembang lagi

tampaknya itu berlebihan
aku kayu yang kuat
yang sudah dibuat sedemikian rupa
hingga tahan ratusan tahun lamanya
aku sudah ada di tempat yang seharusnya
di mana alam membantuku hidup dan bernyawa
tak pantaslah aku meminta minta
berharap lebih pada mereka
karena Tuhan telah mengatur semua
aku masih bisa bicara pada ranting, daun, dan bunga
dan menjadi tempat untuk mereka menetap

jangan banyak berharap
menerimalah....

Wednesday, March 11, 2009

jejakmu

menapaki langkah yang sama
mencoba menghitung jumlah langkahmu
walau jalan yang sama
tapi kau telah mengaburkan jejak
hingga tak mampu kucari
kupijak dan kuikuti

dia akan siap
jangan bilang tidak
hanya tunggu waktu
dan kurasa sekarang saatnya

menghindari jejak langkahmu
tak ingin membuat sejarah yang sama
melewati lipatan waktu
meski sebenarnya sama
kau telah buat langkah berbeda
agar tak kupijak dan kuikuti

dia akan siap
jangan bilang tidak
hanya tunggu waktu
dan kurasa sekarang saatnya


ku tak bisa memijak dan mengikuti
ku sudah tak bisa memijak dan mengikuti
lagi...

Monday, March 2, 2009

mengejar matahari

aku berlari meninggalkan malam yang menawarkan indahnya bintang-bintang dan cahaya bulan untuk mengejar matahari. mencari terangnya hari, karena takut pada gelapnya malam.

belajar memaknai arti energi yang terpancar pada terangnya cahaya matahari. dan menyerah pada ketakutanku yang hebat pada cerita mistis yang muncul dalam gelap.

seperti anak kecil yang takut ke kamar mandi sendirian, dan memilih menyalakan semua lampu di dalam rumah. padahal di dekat dapur, ada tempat menatap langit. dan langit penuh bintang. dan dia suka bintang.

namun, aku tetap berlari meninggalkan malam yang menawarkan indahnya bintang-bintang dan cahaya bulan untuk mengejar metahari.

Thursday, February 26, 2009

pintu berderit...sudah tua
kaca tak bergeming bukan bisu
sayap patah mungkin saja kembali
tumbuh serapuh kuntum bunga
perlahan air menetes di pelupuk
menyiratkan kegetiran yang terluruh
tertinggal di sudut hati yang dalam
segenggam harapan yang habis dipendam
rapat rahasia kurapat
jika sebenarnya aku tersudut
pada bulir merah jambu yang sesak
tersirat makna gelora
yang mengaburkan frustasi....

apa yang terjadi
selama hidupku
tak bisa melihat
bahkan mendengar bisikan
aku kaku...lumpuh
hanya di terpukur di sudut gelap

Monday, February 9, 2009

semakin menguat rasa yang ada
terpecah irama menjadi terbit dan senjanya
terbayang selintas namun jelas
dia lewat tanpa menyapa

Monday, February 2, 2009

aku membelalakan mata
pada tulisan-tulisan kecil di kertas kusam itu
tulisan yang malu-malu, tapi mau
tulisan yang halus, tipis, tapi manis sekali
membuatku bergetar saat membaca
membuatku merinding saat meresapinya
terlihat ditulis apa adanya
ditulis dengan hati yang paling tulus
fiction, belle n sebastian mengiringinya
"aku suka kamu..."

Thursday, January 22, 2009

lirik tanpa muara

berniat bikin lagu
dengan lirik yang genit
bikin iri
bikin candu

tapi ga bisa main alat musik
imajinasi pun cukup
tertahan di batas syaraf
mencari pelarian
akhirnya hanya menulis
segepok lirik
tanpa muara...