Kita telah kehilangan satu lagi tokoh besar Indonesia yang memiliki karya-karya luarbiasa di dalam mencipta lagu anak-anak. AT.Mahmud telah pergi dengan meninggalkan banyak harapan dan keprihatinan yang besar terhadap konsumsi lagu anak-anak di Indonesia. Yang tersisa kini adalah ratusan lagu anak ciptaannya, yang entah sampai kapan akan dikenalkan kepada anak Indonesia.
Di salah satu wawancara dengan media televisi, bapak AT. Mahmud menyampaikan kekhawatirannya terhadap media ekspresi anak-anak (karya musik/lagu), yang saat ini telah dikuasai oleh karya musik dewasa saja, dan tentu saja kebanyakan tentang cinta. Beliau menyampaikan, bahwa tidak ada anak Indonesia yang bisa disalahkan saat mereka mengkonsumsi lagu-lagu cinta dewasa, dan bahkan tidak hapal dengan lagu-lagu nasional Indonesia. Kita sebagai orang dewasa-lah yang patut dipersalahkan.
Kekhawatiran itu semakin menjadi-jadi, disaat kini tidak ada lagi lagu anak-anak yang diciptakan khusus untuk anak-anak, dan diekspresikan dengan media untuk anak-anak. Beberapa media televisi memang telah menayangkan program acara khusus untuk anak, dengan menciptakan tokoh-tokoh baru yang mudah dikenal oleh anak-anak. Namun terpaan media dengan fokus pada lagu-lagu dewasa lebih kuat, sehingga masyarakat khususnya anak-anak dapat lebih mudah menangkap tayangan-tayangan dari program dewasa tersebut. Bahkan anak-anak jaman sekarang merasa malu jika menyanyikan lagu anak-anak di depan teman-temannya. Mereka lebih suka menyanyikan lagu-lagu orang dewasa.
Saatnya kita bertindak. Saatnya masyarakat bergerak. Dan saatnya musisi Indonesia peduli. Bahkan pemerintah pun harus mulai memikirkan solusinya. Karena anak-anak berhak memiliki dunia "anak-anak" sebelum mereka beranjak dewasa, dan siapa lagi yang bisa memberikannya kalau bukan kita, orang-orang yang sudah menganggap dirinya "dewasa".
Ayo, putarkan lagi lagu anak-anak dan ciptakan karya untuk anak yang lebih banyak.
No comments:
Post a Comment