Sunday, November 15, 2009

RIP Eyang Noto



Upacara Tlusuban








Sebulan yang lalu Eyang Noto meninggal. Eyang Noto adalah kakak dari Eyang-ku (Ibu dari Bapak). Begitu tenang, begitu damai, dan sangat cantik. Aku menyaksikan detik demi detik kepergiannya, dan itu sangat mengagumkan. Tidak ada pikiran sama sekali bahwa aku akan ada di situ saat Eyang berpulang.

Proses seorang manusia kembali kepada Sang Pencipta terasa sangat mistis. Doa-doa yang diucapkan bukan lagi doa yang penuh harapan. Semuanya berisi tentang kepasrahan, kepatuhan, dan terima kasih. Semua saudara yang hadir berdoa untuk pengampunan Eyang kepada Tuhan, saudara, dan orang tua.

Kebetulan saat itu, Bapak saya yang memimpin doa. Begitu juga saat mencari bacaan kitab suci untuk mengantarkan doa, Bapak yang mencarikan. Seperti dibimbing olehNya, Bapak minta dibukan sebuah ayat yang isinya tentang pemenuhan janji-janji Tuhan kepada manusia.

Ya, seperti itulah yang terjadi malam itu. Tuhan memenuhi janjinya untuk menyatukan Eyang denganNya di surga. Sungguh indah kuasaNya. Eyang pergi dalam keadaan tenang, usai didoakan, usai diberkati. Napas Eyang yang sempet kencang perlahan mulai pelan, dan hilang......

Tidak ada yang berteriak, tidak ada yang menangis kencang. Semua hanya saling berpelukan, dan mengusap air mata perlahan. Eyang sudah kondur, Eyang sudah pulang.

Doa kami untuk Eyang


No comments: